Penelitian Sebuah Langkah
Perkembangan Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah Berbagai Universitas Negeri dan Swasta di Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa paragraf yang saya temukan waktu baca-baca artikel dari internet. Menggelitik sekali! Namun memang kenyataannya sering kali terjadi dan beginner sering kali terjebak dalam kondisi seperti di bawah ini:
Hal yang sering terlupakan oleh mahasiswa adalah audience atau pembaca dari tulisannya. Strategi penulisan akan berbeda jika yang membaca adalah orang yang mengerti teknis (dosen, insinyur, teknisi) dan orang yang kurang mengerti teknis (umum). Thesis atau laporan tugas akhir ditujukan kepada orang yang mengerti teknis. Untuk itu isi dari laporan biasanya lebih teknis. Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan harus pas. Jika anda menganggap bahwa pembaca seorang yang bodoh, maka pembaca akan merasa terhina (insulted).
Coba pikirkan penjelasan kalimat di bawah ini. Mari kita misalkan biaya produksi dari perangkat ini dengan bakso. Jika satu mangkok baso harganya 3000 rupiah, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli 1000 mangkok baso.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini.
Mari kita gunakan variabel x sebagai jumlah unit yang akan diproduksi. Biaya produksi sebuah unit adalah 3000 rupiah. Maka biaya produksi 1000 unit adalah 1000x.
Dengan menggunakan permisalan mangkok baso, maka anda telah menghina intelektual pembaca! Tentunya contoh di atas terlalu ekstrim. Kasus yang terjadi tidak se-ekstrim itu namun mendekati. Misalnya, di bidang saya (bidang digital), tidak usah menjelaskan Boolean logic pada bagian pendahuluan dari thesis anda. Anda hanya akan menghabiskan tempat dan menghina pembaca pada saat yang bersamaan. Di satu sisi yang lain, ada juga mahasiswa yang menulis dengan sangat kompleks sehingga justru sulit dimengerti. Mungkin dalam pikirannya adalah ilmu dan teknologi itu secara prinsip harus sulit, sehingga penjelasannya pun harus sulit dimengerti. Penulis yang baik adalah penulis yang dapat menjelaskan sesuatu yang sulit dengan cara yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Tentunya hal ini dilakukan dengan tanpa merendahkan intelektual pembaca.
Diposkan oleh Ahmad Kurnia El-Qorni di 9/04/2008 03:59:00 PM 0 komentar Link ke posting ini
Label: Motivasi penelitian
Sepenggal Nasihat buat yang Skripsi
Sudah bertahun-tahun saya berdampingan dengan teman-teman, adik-adik dan bapak-bapak, ibu-ibu juga kakak-kakak dalam mengerjakan skripsi, tesis maupun disertasi masing-masing. Sampai sekarang pun pun masih tetap seperti itu.
Banyak juara yang saya temui
Juga banyak pecundang saya dapati
Wujud juara yang saya maksudkan adalah mereka-mereka yang sukses menyelesaikan skripsi, tesis juga disertasi dengan tenggang waktu yang semestinya. Sedangkan pecundang adalah kebalikan dari juara, termasuk mereka yang menyelesaikan skripsi dengan predikat pertimbangan, ‘pertimbangan kasihan’, ‘pertimbangan faktor X’ dan pertimbangan lainnya (tentunya wujudnya adalah molor).
Mengapa saya sebut sebagai juara? Terus terang berdasarkan pengalaman yang saya jumpai, banyak terdapat kesuksesan lain yang siap menanti para peneliti yang mampu menyelesaikan penelitiannya dengan tepat waktu. Sebagai contoh, wisuda yang semakin cepat, mendapatkan ijazah juga semakin dekat. Sehingga banyak kenyataan mereka yang selesai skripsi dengan cepat, wisuda dan kemudian mendapat pekerjaan. Sementara teman-teman mereka yang molor skripsinya masih berkutat di kampus sambil melihat teman-temannya sudah sukses.
Kalau saya lanjutkan lagi, mereka yang mendapat pekerjaan kemudian menikah dan melanjutkan kehidupan berkeluarga dengan perhitungan waktu usia memadai. Sedangkan untuk yang molor di kampus akan lebih tertinggal.
Dengan kenyataan di atas, semoga rekan-rekan yang akan atau sedang menyusun skripsi, tesis maupun disertasi akan lebih semangat dalam berusaha menyelesaikan tugas penelitiannya. Karena dengan lebih giat berusaha, kemungkinan cepat terselesaikannya penyusunan skripsi akan lebih besar.
Terus terang saya prihatin dengan saudara-saudara yang terjebak dalam keadaan tersebut, yang akhirnya menghambat pekerjaan yang menanti di depan. Sekali lagi, waktu itu tidak bisa mundur, waktu hanya bisa melibas dan menggilas. Kalau ada pepatah:
Waktu ibarat pedang...
Jika kau tidak bisa memotongnya, niscaya engkau yang terpenggal..
Mungkin ada benarnya, tapi bagi saya waktu tidak bisa dipotong atau dihentikan, yang ada adalah waktu harus kita dahului. Ibarat pelari, kita harus selalu di depan, minimal selangkah di depan waktu dan menjadi pemenang.
Adapun langkah realistis yang paling tepat menurut saya adalah:
Buat perencanaan, baik yang jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Waktu tidur dan aktivitas yang baik ditambah dengan sebuah rencana strategis sebelum tidur (tidur untuk besok malam adalah permulaan evaluasi pekerjaan yang sudah kita selesaikan di hari ini).
Jangan lupa berdoa sesudah menyelesaikan draf rencana strategis dan evaluasi.
Semoga dengan sedikit tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua, baik yang sedang mengerjakan skripsi, maupun tugas-tugas lainnya. Semoga kita semua termasuk pemenang dan terhindar dari golongan orang-orang yang merugi. Amin.
Diposkan oleh Ahmad Kurnia El-Qorni di 9/04/2008 03:56:00 PM 0 komentar Link ke posting ini
Label: Motivasi penelitian
Selasa, 2007 November 13
Skripsi adalah akumulasi nilai terakhir anda sebagai mahasiswa.
Keluhan klasik hampir semua mahasiswa dan sangat normal sekali karena skripsi diibaratkan tugas terberat bagi mahasiswa yang sebenarnya tidak seseram itu, seandainya kita memahami kalau semuanya adalah sebuah paket perkuliahan yang sama-sama harus dijalani bukan harus dipikirkan, kenapa stress karena terlalu dipikirkan.
Coba lihat beban-beban yang membuat mahasiswa malas menyelesaikan kuliahnya bahkan dulu ada kuliah pengganti skripsi, tapi dipikirkan apa artinya sebuah gelar sarjana tanpa anda punya kualitas, karena penelitian anda adalah akumulasi kualitas anda sebagai mahasiswa, bukan sekedar label pendidikan yang kerap dijadikan standar hidup.
Skripsi adalah mental anda, siap tidak memperjuangkan kehidupan sebelum anda nanti bekerja yang jauh lebih keras lagi, skripsi yang anda hadapi hanya dosen pembimbing yang sulit dihubungi, label killer dan menyebalkan plus ujian sidang yang menguras mentalitas anda.
Buatlah perencanaan kalau anda ingin segera lepas dari kehidupan yang anda anggap beban, sekali lagi anda harus membuat prioritas hidup anda untuk menentukan apa yang akan anda selesaikan seperti bereskan mata kuliah anda, penuhi syarat IPK anda yang bisa menutupi kekurangan skripsi anda.
Berkonsultasilah dengan siapapun dan janganlah tergesa-gesa dan latah karena teman sekelas anda banyak yang sudah mengajukan judul, carilah judul yang baik melalui observasi anda lalu sesuaikan dengan kemampuan anda dan kurangi idealisme berlebihan kalau bisa sederhanakan dan berfokuslah pada isi penelitian.
Perkembangan Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah Berbagai Universitas Negeri dan Swasta di Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa paragraf yang saya temukan waktu baca-baca artikel dari internet. Menggelitik sekali! Namun memang kenyataannya sering kali terjadi dan beginner sering kali terjebak dalam kondisi seperti di bawah ini:
Hal yang sering terlupakan oleh mahasiswa adalah audience atau pembaca dari tulisannya. Strategi penulisan akan berbeda jika yang membaca adalah orang yang mengerti teknis (dosen, insinyur, teknisi) dan orang yang kurang mengerti teknis (umum). Thesis atau laporan tugas akhir ditujukan kepada orang yang mengerti teknis. Untuk itu isi dari laporan biasanya lebih teknis. Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan harus pas. Jika anda menganggap bahwa pembaca seorang yang bodoh, maka pembaca akan merasa terhina (insulted).
Coba pikirkan penjelasan kalimat di bawah ini. Mari kita misalkan biaya produksi dari perangkat ini dengan bakso. Jika satu mangkok baso harganya 3000 rupiah, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli 1000 mangkok baso.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini.
Mari kita gunakan variabel x sebagai jumlah unit yang akan diproduksi. Biaya produksi sebuah unit adalah 3000 rupiah. Maka biaya produksi 1000 unit adalah 1000x.
Dengan menggunakan permisalan mangkok baso, maka anda telah menghina intelektual pembaca! Tentunya contoh di atas terlalu ekstrim. Kasus yang terjadi tidak se-ekstrim itu namun mendekati. Misalnya, di bidang saya (bidang digital), tidak usah menjelaskan Boolean logic pada bagian pendahuluan dari thesis anda. Anda hanya akan menghabiskan tempat dan menghina pembaca pada saat yang bersamaan. Di satu sisi yang lain, ada juga mahasiswa yang menulis dengan sangat kompleks sehingga justru sulit dimengerti. Mungkin dalam pikirannya adalah ilmu dan teknologi itu secara prinsip harus sulit, sehingga penjelasannya pun harus sulit dimengerti. Penulis yang baik adalah penulis yang dapat menjelaskan sesuatu yang sulit dengan cara yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Tentunya hal ini dilakukan dengan tanpa merendahkan intelektual pembaca.
Diposkan oleh Ahmad Kurnia El-Qorni di 9/04/2008 03:59:00 PM 0 komentar Link ke posting ini
Label: Motivasi penelitian
Sepenggal Nasihat buat yang Skripsi
Sudah bertahun-tahun saya berdampingan dengan teman-teman, adik-adik dan bapak-bapak, ibu-ibu juga kakak-kakak dalam mengerjakan skripsi, tesis maupun disertasi masing-masing. Sampai sekarang pun pun masih tetap seperti itu.
Banyak juara yang saya temui
Juga banyak pecundang saya dapati
Wujud juara yang saya maksudkan adalah mereka-mereka yang sukses menyelesaikan skripsi, tesis juga disertasi dengan tenggang waktu yang semestinya. Sedangkan pecundang adalah kebalikan dari juara, termasuk mereka yang menyelesaikan skripsi dengan predikat pertimbangan, ‘pertimbangan kasihan’, ‘pertimbangan faktor X’ dan pertimbangan lainnya (tentunya wujudnya adalah molor).
Mengapa saya sebut sebagai juara? Terus terang berdasarkan pengalaman yang saya jumpai, banyak terdapat kesuksesan lain yang siap menanti para peneliti yang mampu menyelesaikan penelitiannya dengan tepat waktu. Sebagai contoh, wisuda yang semakin cepat, mendapatkan ijazah juga semakin dekat. Sehingga banyak kenyataan mereka yang selesai skripsi dengan cepat, wisuda dan kemudian mendapat pekerjaan. Sementara teman-teman mereka yang molor skripsinya masih berkutat di kampus sambil melihat teman-temannya sudah sukses.
Kalau saya lanjutkan lagi, mereka yang mendapat pekerjaan kemudian menikah dan melanjutkan kehidupan berkeluarga dengan perhitungan waktu usia memadai. Sedangkan untuk yang molor di kampus akan lebih tertinggal.
Dengan kenyataan di atas, semoga rekan-rekan yang akan atau sedang menyusun skripsi, tesis maupun disertasi akan lebih semangat dalam berusaha menyelesaikan tugas penelitiannya. Karena dengan lebih giat berusaha, kemungkinan cepat terselesaikannya penyusunan skripsi akan lebih besar.
Terus terang saya prihatin dengan saudara-saudara yang terjebak dalam keadaan tersebut, yang akhirnya menghambat pekerjaan yang menanti di depan. Sekali lagi, waktu itu tidak bisa mundur, waktu hanya bisa melibas dan menggilas. Kalau ada pepatah:
Waktu ibarat pedang...
Jika kau tidak bisa memotongnya, niscaya engkau yang terpenggal..
Mungkin ada benarnya, tapi bagi saya waktu tidak bisa dipotong atau dihentikan, yang ada adalah waktu harus kita dahului. Ibarat pelari, kita harus selalu di depan, minimal selangkah di depan waktu dan menjadi pemenang.
Adapun langkah realistis yang paling tepat menurut saya adalah:
Buat perencanaan, baik yang jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Waktu tidur dan aktivitas yang baik ditambah dengan sebuah rencana strategis sebelum tidur (tidur untuk besok malam adalah permulaan evaluasi pekerjaan yang sudah kita selesaikan di hari ini).
Jangan lupa berdoa sesudah menyelesaikan draf rencana strategis dan evaluasi.
Semoga dengan sedikit tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua, baik yang sedang mengerjakan skripsi, maupun tugas-tugas lainnya. Semoga kita semua termasuk pemenang dan terhindar dari golongan orang-orang yang merugi. Amin.
Diposkan oleh Ahmad Kurnia El-Qorni di 9/04/2008 03:56:00 PM 0 komentar Link ke posting ini
Label: Motivasi penelitian
Selasa, 2007 November 13
Skripsi adalah akumulasi nilai terakhir anda sebagai mahasiswa.
Keluhan klasik hampir semua mahasiswa dan sangat normal sekali karena skripsi diibaratkan tugas terberat bagi mahasiswa yang sebenarnya tidak seseram itu, seandainya kita memahami kalau semuanya adalah sebuah paket perkuliahan yang sama-sama harus dijalani bukan harus dipikirkan, kenapa stress karena terlalu dipikirkan.
Coba lihat beban-beban yang membuat mahasiswa malas menyelesaikan kuliahnya bahkan dulu ada kuliah pengganti skripsi, tapi dipikirkan apa artinya sebuah gelar sarjana tanpa anda punya kualitas, karena penelitian anda adalah akumulasi kualitas anda sebagai mahasiswa, bukan sekedar label pendidikan yang kerap dijadikan standar hidup.
Skripsi adalah mental anda, siap tidak memperjuangkan kehidupan sebelum anda nanti bekerja yang jauh lebih keras lagi, skripsi yang anda hadapi hanya dosen pembimbing yang sulit dihubungi, label killer dan menyebalkan plus ujian sidang yang menguras mentalitas anda.
Buatlah perencanaan kalau anda ingin segera lepas dari kehidupan yang anda anggap beban, sekali lagi anda harus membuat prioritas hidup anda untuk menentukan apa yang akan anda selesaikan seperti bereskan mata kuliah anda, penuhi syarat IPK anda yang bisa menutupi kekurangan skripsi anda.
Berkonsultasilah dengan siapapun dan janganlah tergesa-gesa dan latah karena teman sekelas anda banyak yang sudah mengajukan judul, carilah judul yang baik melalui observasi anda lalu sesuaikan dengan kemampuan anda dan kurangi idealisme berlebihan kalau bisa sederhanakan dan berfokuslah pada isi penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar