Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://www.guruvalah.20m.com/stres_motivasi_kinerja3.pdf.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.Page 1
BAB III
CARA PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Dalam suatu penelitian tidak selalu meneliti semua individu dalam
populasi, karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga membutuhkan
waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi diharapkan akan
mendapat gambaran populasi yang bersangkutan. Populasi merupakan
keseluruhan subyek penelitian, dengan karakteristik paling sedikit mempunyai
sifat yang sama (Azwar, 1999), dan selanjutnya dapat digeneralisasi dari hasil
penelitian terhadap sampelnya (Kerlinger, 1993).
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah adalah seluruh guru
SMK Negeri se kota Samarinda yang terdiri 10 SMK Negeri dengan populasi
guru berjumlah 346 orang. Terdiri dari sekolah: 1) SMK Negeri 1 Samarinda
yang beralamat di Jalan Pahlawan No.4 Samarinda, 2) SMK Negeri 2 Samarinda
yang beralamat di Jalan A. Wahab Syahranie No.2 Samarinda, 3) SMK Negeri 3
Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Wahid Hasyim No.4 Samarinda, 4) SMK
Negeri 4 Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Ahmad Dahlan No.7
Samarinda, 5) SMK Negeri 5 Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Wahid
Hasyim No.5 Samarinda, 6) SMK Negeri 6 Samarinda yang beralamat di Jalan
Solong Durian Sempaja No.27 Samarinda, 7) SMK Negeri 7 Samarinda yang
beralamat di Jalan Aminah Syukur No.14 Samarinda, 8) SMK Negeri 8
Samarinda yang beralamat di Jalan Soekarno – Hatta No.25 Samarinda, 9) SMK
Negeri 9 Samarinda yang beralamat di Jalan Biola No.17 Samarinda, 10) SMK
Negeri 10 Samarinda yang beralamat di Jalan Raya Samarinda - Bontang No. 26
Samarinda.
Tabel 2
Keadaan Populasi Guru SMK Negeri se Kota Samarinda
Jenis Kelamin
No
Nama Sekolah
L
P
Jumlah
1 SMK Negeri 1 Samarinda
37
26
63
2 SMK Negeri 2 Samarinda
45
30
75
3 SMK Negeri 3 Samarinda
12
37
49
4 SMK Negeri 4 Samarinda
25
23
48
5 SMK Negeri 5 Samarinda
17
6
23
6 SMK Negeri 6 Samarinda
42
14
56
7 SMK Negeri 7 Samarinda
6
2
8
8 SMK Negeri 8 Samarinda
7
-
7
9 SMK Negeri 9 Samarinda
6
2
8
10 SMK Negeri 10 Samarinda
9
-
9
JUMLAH
196
150
346
33 Page 2
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
34
Tabel 3
Keadaan Populasi Guru SMK Negeri se Kota Samarinda
Berdasarkan Pangkat /Golongan
Jenis Kelamin
No
Pangkat / Golongan
L
P
Jumlah
1 Penata Muda , III / a
10
4
14
2 Penata Muda Tk.1, III / b
17
7
24
3 Penata, III / c
25
19
44
4 Penata Tk. 1, III / d
39
25
64
5 Pembina, IV / a
105
95
200
Jumlah
196
150
346
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenai langsung suatu
penelitian (Arikunto, 1996). Agar sampel benar-benar merepresentasikan
populasi, maka harus menggunakan teknik pengambilan sampel atau sampling
yang benar. Selanjutnya Arikunto menyatakan: “Apabila subyeknya kurang dari
100, diambil semua sekaligus sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika
jumlah subyek besar maka diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih”.
Berdasarkan pertimbangan waktu, tenaga, serta biaya maka dari populasi
yang ada dilakukan pengambilan sampel sebesar 30% dari total populasi guru
PNS yang mengajar di SMK Negeri di Samarinda. Teknik pengambilan sampel
menggunakan proportional random sampling. Hasil pengambilan sampel sebagai
berikut:
Tabel 4
Keadaan Sampel Guru SMK Negeri se Kota Samarinda
Jenis Kelamin
No
Nama Sekolah
L
P
Jumlah
1 SMK Negeri 1 Samarinda
10
8
18
2 SMK Negeri 2 Samarinda
12
10
22
3 SMK Negeri 3 Samarinda
5
9
14
4 SMK Negeri 4 Samarinda
8
6
14
5 SMK Negeri 5 Samarinda
5
2
7
6 SMK Negeri 6 Samarinda
10
6
16
7 SMK Negeri 7 Samarinda
1
1
2
8 SMK Negeri 8 Samarinda
1
-
2
9 SMK Negeri 9 Samarinda
1
1
2
10 SMK Negeri 10 Samarinda
2
1
2
JUMLAH
56
44
100 Page 3
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
35
Berdasarkan tabel tersebut maka sampel yang diperoleh adalah sejumlah
100 responden berdasarkan asal sekolah yang terdiri dari: 1) SMK Negeri 1
Samarinda diambil 18 orang, 2) SMK Negeri 2 Samarinda diambil 22 orang, 3)
SMK Negeri 3 Samarinda diambil 14 orang, 4) SMK Negeri 4 Samarinda diambil
14 orang, 5) SMK Negeri 5 Samarinda diambil 7 orang, 6) SMK Negeri 6
Samarinda diambil 16 orang, 7) SMK Negeri 7 Samarinda diambil 2 orang, 8)
SMK Negeri 8 Samarinda diambil 2 orang, 9) SMK Negeri 9 Samarinda diambil 2
orang, 10) SMK Negeri 10 Samarinda diambil 3 orang.
Dari hasil angket data penelitian juga dapat diketahui kategori responden
berdasarkan pangkat/golongan dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 5
Keadaan Sampel Guru SMK Negeri se Kota Samarinda
Berdasarkan Pangkat/Golongan
Jenis Kelamin
No
Pangkat / Golongan
L
P
Jumlah
1 Penata Muda , III / a
5
4
9
2 Penata Muda Tk.1, III / b
7
6
13
3 Penata, III / c
8
6
14
4 Penata Tk. 1, III / d
12
12
24
5 Pembina, IV / a
21
19
40
Jumlah
53
47
100
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 10 SMK Negeri di
Samarinda dari 100 responden berdasarkan pangkat/golongan sebagai berikut: 1)
Penata Muda, III/a terdiri 9 orang, 2) Penata Muda Tk 1, III/b terdiri 13 orang, 3)
Penata, III/c terdiri 14 orang, 4) Penata Tk 1, III/d terdiri 24 orang, dan 5)
Pembina, IV/a terdiri 40 orang
B. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Variabel penelitian berupa dua variabel bebas yaitu stres kerja (X
1
) dan
motivasi kerja (X
2
) serta satu variabel tergantung yaitu kinerja guru (Y). Kedua
variabel bebas (X
1
dan X
2
) dihubungkan dengan variabel tergantung (Y) dengan
pola hubungan : (1) hubungan antara variabel X
1
dengan variabel Y, (2) hubungan
antara variabel X
2
dengan variabel Y, dan (3) hubungan antara variabel X
1
dan
variabel X
2
secara bersama-sama dengan variabel Y.
Tipe hubungan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut : Page 4
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
36
Keterangan :
X
1
= stres kerja
X
2
= motivasi kerja
Y
= kinerja guru
Gambar 4: Skema Hubungan Antara Variabel Penelitian
1. Kinerja Guru
a. Definisi Operasional
Kinerja guru adalah aktivitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar
dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler yang meliputi
kegiatan : perencanaan pembelajaran, proses belajar mengajar, menggunakan
media pembelajaran, melaksanakan evaluasi, melaksanakan program perbaikan
dan pengayaan, kerjasama dan tanggung jawab dalam rangka peningkatan
mengajar guru untuk mencapai daya serap yang tinggi atau meningkatkan hasil
belajar siswa.Depdikbud (1997).
b. Pengembangan Alat Ukur
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk mengukur kinerja guru menggunakan alat penilaian kinerja guru
oleh guru sendiri yang penulis susun mengacu pada pendapat yang dikemukakan
oleh Undang-Undang No. 14/2003 tentang Guru dan Dosen serta Depdikbud
(1997) yaitu : 1) perencanaan pembelajaran, 2) proses belajar mengajar, 3)
menggunakan media pembelajaran, 4) melaksanakan evaluasi, 5) melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan, 6) kerjasama dan 7) tanggung jawab
Instrumen kinerja guru berupa kuesioner kinerja yang diisi oleh guru
yang bersangkutan. Sebelum format kuesioner variabel disajikan kepada
responden maka terlebih dahulu dibuat blue print. Dari variabel dibuat skala
penilaian menggunakan skala Likert dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 4.
Skala kinerja guru terdiri pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable.
r x
1
y
r x
2
y
RPage 5
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
37
Pernyataan favorable menunjukkan indikator positif yang mendukung variabel
yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan skor 4, Sering dengan
skor 3, Kadang-kadang dengan skor 2, Tidak pernah dengan skor 1.
Pernyataan unfavorable menunjukkan indikator negatif yang tidak
mendukung variabel yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan
skor 1, Sering skor 2, Kadang-kadang dengan skor 3, Tidak pernah dengan skor 4.
Tabel 6
Penyebaran Butir-Butir Angket Kinerja Guru
No.
Indikator
Item
Favorable
Item
Unfavorable
Total
1
Merencanakan pengajaran
1
2
2
2
Mengelola proses belajar mengajar
3, 4, 5, 6,
7
8
6
3
Menggunakan media pembelajaran
9, 10, 11,
12
13
5
4
Melakukan evaluasi pembelajaran
14, 15, 16
17
5
5
Melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
18, 19
20
3
6
Kerjasama
21
22
2
7
Tanggung Jawab
23
24
2
Jumlah
17
7
24
c. Validitas
Instrumen kinerja guru perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat
penyajian yang berulang dapat dihindari.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN,
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik
korelasi product moment.
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil penilaian kinerja guru oleh
kepala sekolah dari 25 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 24
item yang valid (sahih) dan 1 item yang invalid (gugur). Item yang sahih
mempunyai korelasi lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,291 – 0,596 dan korelasi
bag-tot (r
bt
) bergerak dari 0,184 - 0,519 dengan p=0,000 sampai dengan 0,305.
Butir–butir yang valid (sahih) terdiri dari nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, Page 6
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
38
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25 sedangkan butir tidak valid
(gugur) terdiri dari butir nomor : 24 yang secara rinci terlihat sebagai berikut :
Tabel 7
Penyebaran Butir-Butir Angket Kinerja Guru Setelah dilakukan Analisis
Butir
No.
Indikator
Item Yang
Valid
Item Yang
Invalid
1
Merencanakan pengajaran
1,2
-
2
Mengelola proses belajar mengajar
3, 4, 5, 6, 7, 8
-
3
Menggunkan media pembelajaran
9, 10, 11, 12,
13
-
4
Melakukan evaluasi pembelajaran
14, 15, 16, 17
-
5
Melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
18, 19, 20
-
6
Kerjasama
21, 22
-
7
Tanggung Jawab
23, 25
24
Jumlah
24
1
d. Reliabilitas
Butir – butir skala kinerja guru yang telah memenuhi syarat validitas
selanjutnya di lakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala kinerja
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap kinerja guru. Untuk
menganalisis reliabilitas skala kinerja guru ini menggunakan teknik Hoyt yang
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005.
Hasil Analisis Uji Reliabilitas skala kinerja guru menunjukan data
sebagai berikut :
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas Skala Kinerja Guru
Nama Konstrak
r
tt
p
Keterangan
Kinerja Guru
0,089 0,000
Reliabel
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan
r
tt
=0,809 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal). Page 7
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
39
2. Stres Kerja
a. Definisi Operasional
Stres kerja adalah sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang
terjadi pada situasi dimana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bisa
mengatasinya. Baron & Greenberg (dalam Margiati, 1999).
b. Pengembangan Alat Ukur
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk mengukur variabel ini menggunakan alat penilaian yang penulis
susun mengacu pada teori Kreitner & Kinicki dalam Gibson (1996) dan Robbins
(1996). Adapun sumber potensial penyebab stres adalah : 1) konflik kerja, 2)
beban kerja, 4) karakteristik tugas, 5) dukungan kelompok, dan 6) pengaruh
pimpinan
Instrumen stres kerja berupa kuesionaer yang harus diisi oleh guru.
Sebelum format kuesioner variabel disajikan kepada responden maka terlebih
dahulu dibuat blue print. Dari variabel dibuat skala menggunakan skala Likert
dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 4. Skala stres kerja berupa pernyataan
unfavorable menunjukkan indikator negatif yang mendukung variabel yang
diukur yaitu berupa stres, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan skor 4,
Sering dengan skor 3, kadang-kadang dengan skor 2, Tidak pernah dengan skor 1.
Tabel 9
Penyebaran Butir-Butir Angket Stres Kerja
No.
Indikator
Item
Total
1
Konflik kerja
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
7
2
Beban kerja
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
7
3
Waktu kerja
15, 16, 17, 18, 19, 20
6
4
Karakteristik tugas
21, 22, 23, 24, 25, 26,
6
5
Dukungan kelompok
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,
34, 35
9
6
Pengaruh pimpinan
36, 37, 38, 39, 40
5
Jumlah
40
c. Validitas
Instrumen stres kerja perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu Page 8
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
40
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat
penyajian yang berulang dapat dihindari.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN,
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik
korelasi product moment.
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil kuesioner stres kerja dari
40 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 39 item yang valid
(sahih) dan 1 item yang invalid (gugur). Item yang valid (sahih) mempunyai
korelasi lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,200 – 0,660 dan korelasi bag-tot (r
bt
)
bergerak dari 0,166 - 0,687 dengan p=0,000 sampai dengan 0,338. Butir–butir
yang valid (sahih) terdiri dari nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 16, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34., 35, 36, 37,
38, 39, 40 sedangkan butir invalid (gugur) terdiri dari butir nomor : 13 yang
secara rinci terlihat sebagai berikut :
Tabel 10
Penyebaran Butir-Butir Angket Stres Kerja Setelah dilakukan Analisis Butir
No.
Indikator
Item Yang
Valid
Item Yang
Invalid
1 Konflik kerja
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
-
2 Beban kerja
8, 9, 10, 11, 12, 14,
13
3 Waktu kerja
15, 16, 17, 18, 19, 20
-
4 Karakteristik tugas
21, 22, 23, 24, 25,
26,
-
5 Dukungan kelompok
27, 28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35
-
6 Pengaruh pimpinan
36, 37, 38, 39, 40
-
Jumlah
39
1
d. Reliabilitas
Butir – butir skala stres kerja yang telah memenuhi syarat validitas
selanjutnya di lakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala kinerja
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap stress kerja. Untuk
menganalisis reliabilitas skala stres kerja ini menggunakan teknik Hoyt yang
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Hasil Analisis uji reliabilitas skala stres kerja
menunjukan data sebagai berikut : Page 9
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
41
Tabel 11
Hasil Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja
Nama Konstrak
r
tt
p
Keterangan
Stres Kerja
0,914 0,000
Reliabel
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan
r
tt
=0,914 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal).
2. Motivasi Kerja
a. Definisi Operasional
Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh
membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja (Enest L. McCormick dalam Mangkunegara, 2002)
b. Pengembangan Alat Ukur
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Skala
motivasi kerja disusun oleh peneliti berdasarkan teori McClelland dalam Hasibuan
(1999). Adpun indikator-indikator dari memotivasi kerja seorang guru adanya
kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akan kekuasaan,
dengan ruang lingkup : 1) keinginan untuk maju, 2) dorongan untuk mendapat
pemgakuan pihak lain, 3) kebutuhan untuk menncapai sesuatu atau berprestasi, 4)
kebutuhan unutk bekerjasama dengan orang lian, 5) kebutuhan untuk mempunyai
wewenang.
Instrumen motivasi kerja berupa hasil penilaian guru terhadap dirinya
sendiri pada pelaksanaan motivasi kerja di sekolahnya. Sebelum format kuesioner
variabel disajikan kepada responden maka terlebih dahulu dibuat blue print. Dari
variabel dibuat skala penilaian menggunakan skala Likert dengan rentang jawaban
1 sampai dengan 4.
Skala motivasi kerja terdiri pernyataan favorable dan pernyataan
unfavorable. Pernyataan favorable menunjukkan indikator positif yang
mendukung variable yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Sangat Setuju
(SS) dengan skor 5, Setuju (S) dengan skor 4, Ragu-ragu (R) dengan skor 3, Tidak
Setuju(TS) dengan skor 2, sangat tidak Setuju (STS) dengan skor 1.
Pernyataan unfavorable menunjukkan indikator negatif yang tidak
mendukung variabel yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Sangat Setuju
(SS) dengan skor1, Setuju (S) dengan skor 2, Ragu-ragu (R) dengan skor 3, Tidak
Setuju(TS) dengan skor 4, sangat tidak Setuju (STS) dengan skor 5. Page 10
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
42
Tabel 12
Penyebaran Butir-Butir Angket Motivasi kerja
No.
Indikator
Item
Favorable
Item
Unfavorable
Total
1
Keinginan untuk maju
1, 2, 5, 12,
22
3
6
2
Dorongan
untuk
mendapat
pengakuan pihaklain
4, 6, 7, 13,
14, 18, 24,
25, 28
8, 19
11
3
Kebutuhan untuk mencapai
sesuatu atau berprestasi
9, 11, 20,
26
10
5
4
Kebutuhan untuk bekerjasama
dengan orang lain
21, 23, 27,
5
5
Kebutuhan untuk mempunyai
wewenang
15, 16, 17
3
Jumlah
24
4
28
c. Validitas
Instrumen motivasi kerja perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat
penyajian yang berulang dapat dihindari.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN,
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik
korelasi product moment.
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil penilaian kinerja guru dari
28 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 23 item yang valid
(sahih) dan 5 item yang invalid (gugur). Item yang sahih mempunyai korelasi
lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,275 – 0,588 dan korelasi bag-tot (r
bt
) bergerak
dari 0,206 - 0,576 dengan p=0,000 sampai dengan 0,018. Butir–butir yang valid
(sahih) terdiri dari nomor : 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21,
22, 25, 26, 27, 28 sedangkan butir invalid (gugur) terdiri dari butir nomor : 2, 7, 8,
16, 17, 23 yang secara rinci terlihat sebagai berikut : Page 11
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
43
Tabel 13
Penyebaran Butir-Butir Angket Motivasi Kerja Setelah dilakukan Analisis
Butir
No.
Indikator
Item Yang
Valid
Item Yang
Invalid
1 Keinginan untuk maju
1, 5, 12, 22
2
2 Dorongan untuk mendapat pengakuan
pihaklain
4, 6, 13, 14,
18, 24, 25, 28
7
3 Kebutuhan untuk mencapai sesyuatu
atau berprestasi
9, 10,11, 20,
26
-
4 Kebutuhan untuk bekerjasama dengan
orang lain
21, 23, 27,
23
5 Kebutuhan
untuk
mempunyai
wewenang
15,
16, 17
Jumlah
23
5
d. Reliabilitas
Butir – butir skala motivasi kerja yang telah memenuhi syarat validitas
selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala motivasi kerja
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap motivasi kerja. Untuk
menganalisis reliabilitas skala motivasi kerja ini menggunakan teknik Hoyt yang
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Hasil analisis uji reliabilitas skala motivasi kerja
menunjukan data sebagai berikut :
Tabel 14
Hasil Uji Reliabilitas Skala Motivasi Kerja
Nama Konstrak
r
tt
p
Keterangan
Motivasi Kerja
0,826 0,000
Reliabel
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan
r
tt
=0,826 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal).
C. Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.
Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian ini berusaha
menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel stres
kerja dan motivasi kerja sebagai variabel bebas dengan kinerja guru sebagai
variabel tergantung.
Dalam penelitian penulis menggunakan software Seri Program Statistik
edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Sebelum dilakukan Page 12
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
44
analisis statistik terlebih dulu dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas
sebaran dan uji linieritas hubungan.
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul
berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji normalitas juga akan diketahui sampel
yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila
pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada
populasinya.
Uji normalitas sebaran menggunakan uji Kai Kuadrat (χ
2
), kaidah yang
digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran adalah jika nilai
p>0,050 maka sebarannya normal dan jika nilai p<0,050 maka sebarannya tidak
normal. Berdasarkan penghitungan dengan bantuan software Seri Program
Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005 hasilnya ketiga variabel
X
1
, X
2
dan Y mempunyai nilai p>0,05 tergolong normal, sebagaimana terangkum
dalam tabel berikut ini:
Tabel 15
Rangkuman Hasil Uji Normalitas
No.
Variabel
Kai Kuadrat
(χ
2
)
Db
p
Keterangan
1
Y
2
X
2
3
X
3
5,475
9
0,791
Normal
Keterangan :
X
1
= stres kerja
X
2
= motivasi kerja
Y
= kinerja guru
b. Uji Linieritas Hubungan
Uji kedua yang harus dipenuhi untuk analisis regresi adalah uji linieritas,
bertujuan untuk melihat bentuk hubungan antara variabel bebas X
1
(stres kerja)
dan X
2
(motivasi kerja), dengan variabel tergantung Y (kinerja guru).
Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya suatu
hubungan adalah jika nilai p tidak signifikan maka keadaan variabel tersebut
adalah linier, sebaliknya jika nilai p signifikan maka keadaan variabel tersebut
tidak linier.
Hasil pengujian menggunakan bantuan software Seri Program Statistik
edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005 hasilnya ketiga variabel
X
1
, X
2
dan Y mempunyai nilai p>0,05 tergolong normal. Hasil perhitungan
terangkum dalam tabel berikut ini : Page 13
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
45
Tabel 16
Rangkuman Hasil Uji Linieritas
No.
Korelasi
F
p
Keterangan
1
X1 dengan Y
0,803
0,626
Linier
2
X2 dengan Y
0,000
0,983
Linier
Keterangan :
X
1
= stres kerja
X
2
= motivasi kerja
Y
= kinerja guru
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan analisis regresi (anareg) yaitu uji yang
digunakan untuk: 1) mencari besarnya koefisien korelasi ( r ), 2) mencari
besarnya koefisien determinasi (r
2
) berguna untuk mengetahui sumbangan efektif
variabel x kepada variabel y, 3) uji signifikansi hasil korelasi dengan uji F, 4)
menentukan persamaan regresi untuk memprediksi variabel X
1
, X
2
secara
bersama-sama terhadap variabel Y.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.Page 1
BAB III
CARA PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Dalam suatu penelitian tidak selalu meneliti semua individu dalam
populasi, karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga membutuhkan
waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi diharapkan akan
mendapat gambaran populasi yang bersangkutan. Populasi merupakan
keseluruhan subyek penelitian, dengan karakteristik paling sedikit mempunyai
sifat yang sama (Azwar, 1999), dan selanjutnya dapat digeneralisasi dari hasil
penelitian terhadap sampelnya (Kerlinger, 1993).
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah adalah seluruh guru
SMK Negeri se kota Samarinda yang terdiri 10 SMK Negeri dengan populasi
guru berjumlah 346 orang. Terdiri dari sekolah: 1) SMK Negeri 1 Samarinda
yang beralamat di Jalan Pahlawan No.4 Samarinda, 2) SMK Negeri 2 Samarinda
yang beralamat di Jalan A. Wahab Syahranie No.2 Samarinda, 3) SMK Negeri 3
Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Wahid Hasyim No.4 Samarinda, 4) SMK
Negeri 4 Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Ahmad Dahlan No.7
Samarinda, 5) SMK Negeri 5 Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Wahid
Hasyim No.5 Samarinda, 6) SMK Negeri 6 Samarinda yang beralamat di Jalan
Solong Durian Sempaja No.27 Samarinda, 7) SMK Negeri 7 Samarinda yang
beralamat di Jalan Aminah Syukur No.14 Samarinda, 8) SMK Negeri 8
Samarinda yang beralamat di Jalan Soekarno – Hatta No.25 Samarinda, 9) SMK
Negeri 9 Samarinda yang beralamat di Jalan Biola No.17 Samarinda, 10) SMK
Negeri 10 Samarinda yang beralamat di Jalan Raya Samarinda - Bontang No. 26
Samarinda.
Tabel 2
Keadaan Populasi Guru SMK Negeri se Kota Samarinda
Jenis Kelamin
No
Nama Sekolah
L
P
Jumlah
1 SMK Negeri 1 Samarinda
37
26
63
2 SMK Negeri 2 Samarinda
45
30
75
3 SMK Negeri 3 Samarinda
12
37
49
4 SMK Negeri 4 Samarinda
25
23
48
5 SMK Negeri 5 Samarinda
17
6
23
6 SMK Negeri 6 Samarinda
42
14
56
7 SMK Negeri 7 Samarinda
6
2
8
8 SMK Negeri 8 Samarinda
7
-
7
9 SMK Negeri 9 Samarinda
6
2
8
10 SMK Negeri 10 Samarinda
9
-
9
JUMLAH
196
150
346
33 Page 2
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
34
Tabel 3
Keadaan Populasi Guru SMK Negeri se Kota Samarinda
Berdasarkan Pangkat /Golongan
Jenis Kelamin
No
Pangkat / Golongan
L
P
Jumlah
1 Penata Muda , III / a
10
4
14
2 Penata Muda Tk.1, III / b
17
7
24
3 Penata, III / c
25
19
44
4 Penata Tk. 1, III / d
39
25
64
5 Pembina, IV / a
105
95
200
Jumlah
196
150
346
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenai langsung suatu
penelitian (Arikunto, 1996). Agar sampel benar-benar merepresentasikan
populasi, maka harus menggunakan teknik pengambilan sampel atau sampling
yang benar. Selanjutnya Arikunto menyatakan: “Apabila subyeknya kurang dari
100, diambil semua sekaligus sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika
jumlah subyek besar maka diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih”.
Berdasarkan pertimbangan waktu, tenaga, serta biaya maka dari populasi
yang ada dilakukan pengambilan sampel sebesar 30% dari total populasi guru
PNS yang mengajar di SMK Negeri di Samarinda. Teknik pengambilan sampel
menggunakan proportional random sampling. Hasil pengambilan sampel sebagai
berikut:
Tabel 4
Keadaan Sampel Guru SMK Negeri se Kota Samarinda
Jenis Kelamin
No
Nama Sekolah
L
P
Jumlah
1 SMK Negeri 1 Samarinda
10
8
18
2 SMK Negeri 2 Samarinda
12
10
22
3 SMK Negeri 3 Samarinda
5
9
14
4 SMK Negeri 4 Samarinda
8
6
14
5 SMK Negeri 5 Samarinda
5
2
7
6 SMK Negeri 6 Samarinda
10
6
16
7 SMK Negeri 7 Samarinda
1
1
2
8 SMK Negeri 8 Samarinda
1
-
2
9 SMK Negeri 9 Samarinda
1
1
2
10 SMK Negeri 10 Samarinda
2
1
2
JUMLAH
56
44
100 Page 3
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
35
Berdasarkan tabel tersebut maka sampel yang diperoleh adalah sejumlah
100 responden berdasarkan asal sekolah yang terdiri dari: 1) SMK Negeri 1
Samarinda diambil 18 orang, 2) SMK Negeri 2 Samarinda diambil 22 orang, 3)
SMK Negeri 3 Samarinda diambil 14 orang, 4) SMK Negeri 4 Samarinda diambil
14 orang, 5) SMK Negeri 5 Samarinda diambil 7 orang, 6) SMK Negeri 6
Samarinda diambil 16 orang, 7) SMK Negeri 7 Samarinda diambil 2 orang, 8)
SMK Negeri 8 Samarinda diambil 2 orang, 9) SMK Negeri 9 Samarinda diambil 2
orang, 10) SMK Negeri 10 Samarinda diambil 3 orang.
Dari hasil angket data penelitian juga dapat diketahui kategori responden
berdasarkan pangkat/golongan dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 5
Keadaan Sampel Guru SMK Negeri se Kota Samarinda
Berdasarkan Pangkat/Golongan
Jenis Kelamin
No
Pangkat / Golongan
L
P
Jumlah
1 Penata Muda , III / a
5
4
9
2 Penata Muda Tk.1, III / b
7
6
13
3 Penata, III / c
8
6
14
4 Penata Tk. 1, III / d
12
12
24
5 Pembina, IV / a
21
19
40
Jumlah
53
47
100
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 10 SMK Negeri di
Samarinda dari 100 responden berdasarkan pangkat/golongan sebagai berikut: 1)
Penata Muda, III/a terdiri 9 orang, 2) Penata Muda Tk 1, III/b terdiri 13 orang, 3)
Penata, III/c terdiri 14 orang, 4) Penata Tk 1, III/d terdiri 24 orang, dan 5)
Pembina, IV/a terdiri 40 orang
B. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Variabel penelitian berupa dua variabel bebas yaitu stres kerja (X
1
) dan
motivasi kerja (X
2
) serta satu variabel tergantung yaitu kinerja guru (Y). Kedua
variabel bebas (X
1
dan X
2
) dihubungkan dengan variabel tergantung (Y) dengan
pola hubungan : (1) hubungan antara variabel X
1
dengan variabel Y, (2) hubungan
antara variabel X
2
dengan variabel Y, dan (3) hubungan antara variabel X
1
dan
variabel X
2
secara bersama-sama dengan variabel Y.
Tipe hubungan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut : Page 4
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
36
Keterangan :
X
1
= stres kerja
X
2
= motivasi kerja
Y
= kinerja guru
Gambar 4: Skema Hubungan Antara Variabel Penelitian
1. Kinerja Guru
a. Definisi Operasional
Kinerja guru adalah aktivitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar
dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler yang meliputi
kegiatan : perencanaan pembelajaran, proses belajar mengajar, menggunakan
media pembelajaran, melaksanakan evaluasi, melaksanakan program perbaikan
dan pengayaan, kerjasama dan tanggung jawab dalam rangka peningkatan
mengajar guru untuk mencapai daya serap yang tinggi atau meningkatkan hasil
belajar siswa.Depdikbud (1997).
b. Pengembangan Alat Ukur
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk mengukur kinerja guru menggunakan alat penilaian kinerja guru
oleh guru sendiri yang penulis susun mengacu pada pendapat yang dikemukakan
oleh Undang-Undang No. 14/2003 tentang Guru dan Dosen serta Depdikbud
(1997) yaitu : 1) perencanaan pembelajaran, 2) proses belajar mengajar, 3)
menggunakan media pembelajaran, 4) melaksanakan evaluasi, 5) melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan, 6) kerjasama dan 7) tanggung jawab
Instrumen kinerja guru berupa kuesioner kinerja yang diisi oleh guru
yang bersangkutan. Sebelum format kuesioner variabel disajikan kepada
responden maka terlebih dahulu dibuat blue print. Dari variabel dibuat skala
penilaian menggunakan skala Likert dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 4.
Skala kinerja guru terdiri pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable.
r x
1
y
r x
2
y
RPage 5
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
37
Pernyataan favorable menunjukkan indikator positif yang mendukung variabel
yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan skor 4, Sering dengan
skor 3, Kadang-kadang dengan skor 2, Tidak pernah dengan skor 1.
Pernyataan unfavorable menunjukkan indikator negatif yang tidak
mendukung variabel yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan
skor 1, Sering skor 2, Kadang-kadang dengan skor 3, Tidak pernah dengan skor 4.
Tabel 6
Penyebaran Butir-Butir Angket Kinerja Guru
No.
Indikator
Item
Favorable
Item
Unfavorable
Total
1
Merencanakan pengajaran
1
2
2
2
Mengelola proses belajar mengajar
3, 4, 5, 6,
7
8
6
3
Menggunakan media pembelajaran
9, 10, 11,
12
13
5
4
Melakukan evaluasi pembelajaran
14, 15, 16
17
5
5
Melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
18, 19
20
3
6
Kerjasama
21
22
2
7
Tanggung Jawab
23
24
2
Jumlah
17
7
24
c. Validitas
Instrumen kinerja guru perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat
penyajian yang berulang dapat dihindari.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN,
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik
korelasi product moment.
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil penilaian kinerja guru oleh
kepala sekolah dari 25 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 24
item yang valid (sahih) dan 1 item yang invalid (gugur). Item yang sahih
mempunyai korelasi lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,291 – 0,596 dan korelasi
bag-tot (r
bt
) bergerak dari 0,184 - 0,519 dengan p=0,000 sampai dengan 0,305.
Butir–butir yang valid (sahih) terdiri dari nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, Page 6
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
38
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25 sedangkan butir tidak valid
(gugur) terdiri dari butir nomor : 24 yang secara rinci terlihat sebagai berikut :
Tabel 7
Penyebaran Butir-Butir Angket Kinerja Guru Setelah dilakukan Analisis
Butir
No.
Indikator
Item Yang
Valid
Item Yang
Invalid
1
Merencanakan pengajaran
1,2
-
2
Mengelola proses belajar mengajar
3, 4, 5, 6, 7, 8
-
3
Menggunkan media pembelajaran
9, 10, 11, 12,
13
-
4
Melakukan evaluasi pembelajaran
14, 15, 16, 17
-
5
Melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
18, 19, 20
-
6
Kerjasama
21, 22
-
7
Tanggung Jawab
23, 25
24
Jumlah
24
1
d. Reliabilitas
Butir – butir skala kinerja guru yang telah memenuhi syarat validitas
selanjutnya di lakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala kinerja
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap kinerja guru. Untuk
menganalisis reliabilitas skala kinerja guru ini menggunakan teknik Hoyt yang
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005.
Hasil Analisis Uji Reliabilitas skala kinerja guru menunjukan data
sebagai berikut :
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas Skala Kinerja Guru
Nama Konstrak
r
tt
p
Keterangan
Kinerja Guru
0,089 0,000
Reliabel
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan
r
tt
=0,809 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal). Page 7
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
39
2. Stres Kerja
a. Definisi Operasional
Stres kerja adalah sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang
terjadi pada situasi dimana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bisa
mengatasinya. Baron & Greenberg (dalam Margiati, 1999).
b. Pengembangan Alat Ukur
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk mengukur variabel ini menggunakan alat penilaian yang penulis
susun mengacu pada teori Kreitner & Kinicki dalam Gibson (1996) dan Robbins
(1996). Adapun sumber potensial penyebab stres adalah : 1) konflik kerja, 2)
beban kerja, 4) karakteristik tugas, 5) dukungan kelompok, dan 6) pengaruh
pimpinan
Instrumen stres kerja berupa kuesionaer yang harus diisi oleh guru.
Sebelum format kuesioner variabel disajikan kepada responden maka terlebih
dahulu dibuat blue print. Dari variabel dibuat skala menggunakan skala Likert
dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 4. Skala stres kerja berupa pernyataan
unfavorable menunjukkan indikator negatif yang mendukung variabel yang
diukur yaitu berupa stres, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan skor 4,
Sering dengan skor 3, kadang-kadang dengan skor 2, Tidak pernah dengan skor 1.
Tabel 9
Penyebaran Butir-Butir Angket Stres Kerja
No.
Indikator
Item
Total
1
Konflik kerja
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
7
2
Beban kerja
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
7
3
Waktu kerja
15, 16, 17, 18, 19, 20
6
4
Karakteristik tugas
21, 22, 23, 24, 25, 26,
6
5
Dukungan kelompok
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,
34, 35
9
6
Pengaruh pimpinan
36, 37, 38, 39, 40
5
Jumlah
40
c. Validitas
Instrumen stres kerja perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu Page 8
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
40
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat
penyajian yang berulang dapat dihindari.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN,
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik
korelasi product moment.
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil kuesioner stres kerja dari
40 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 39 item yang valid
(sahih) dan 1 item yang invalid (gugur). Item yang valid (sahih) mempunyai
korelasi lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,200 – 0,660 dan korelasi bag-tot (r
bt
)
bergerak dari 0,166 - 0,687 dengan p=0,000 sampai dengan 0,338. Butir–butir
yang valid (sahih) terdiri dari nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 16, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34., 35, 36, 37,
38, 39, 40 sedangkan butir invalid (gugur) terdiri dari butir nomor : 13 yang
secara rinci terlihat sebagai berikut :
Tabel 10
Penyebaran Butir-Butir Angket Stres Kerja Setelah dilakukan Analisis Butir
No.
Indikator
Item Yang
Valid
Item Yang
Invalid
1 Konflik kerja
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
-
2 Beban kerja
8, 9, 10, 11, 12, 14,
13
3 Waktu kerja
15, 16, 17, 18, 19, 20
-
4 Karakteristik tugas
21, 22, 23, 24, 25,
26,
-
5 Dukungan kelompok
27, 28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35
-
6 Pengaruh pimpinan
36, 37, 38, 39, 40
-
Jumlah
39
1
d. Reliabilitas
Butir – butir skala stres kerja yang telah memenuhi syarat validitas
selanjutnya di lakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala kinerja
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap stress kerja. Untuk
menganalisis reliabilitas skala stres kerja ini menggunakan teknik Hoyt yang
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Hasil Analisis uji reliabilitas skala stres kerja
menunjukan data sebagai berikut : Page 9
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
41
Tabel 11
Hasil Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja
Nama Konstrak
r
tt
p
Keterangan
Stres Kerja
0,914 0,000
Reliabel
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan
r
tt
=0,914 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal).
2. Motivasi Kerja
a. Definisi Operasional
Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh
membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja (Enest L. McCormick dalam Mangkunegara, 2002)
b. Pengembangan Alat Ukur
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Skala
motivasi kerja disusun oleh peneliti berdasarkan teori McClelland dalam Hasibuan
(1999). Adpun indikator-indikator dari memotivasi kerja seorang guru adanya
kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akan kekuasaan,
dengan ruang lingkup : 1) keinginan untuk maju, 2) dorongan untuk mendapat
pemgakuan pihak lain, 3) kebutuhan untuk menncapai sesuatu atau berprestasi, 4)
kebutuhan unutk bekerjasama dengan orang lian, 5) kebutuhan untuk mempunyai
wewenang.
Instrumen motivasi kerja berupa hasil penilaian guru terhadap dirinya
sendiri pada pelaksanaan motivasi kerja di sekolahnya. Sebelum format kuesioner
variabel disajikan kepada responden maka terlebih dahulu dibuat blue print. Dari
variabel dibuat skala penilaian menggunakan skala Likert dengan rentang jawaban
1 sampai dengan 4.
Skala motivasi kerja terdiri pernyataan favorable dan pernyataan
unfavorable. Pernyataan favorable menunjukkan indikator positif yang
mendukung variable yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Sangat Setuju
(SS) dengan skor 5, Setuju (S) dengan skor 4, Ragu-ragu (R) dengan skor 3, Tidak
Setuju(TS) dengan skor 2, sangat tidak Setuju (STS) dengan skor 1.
Pernyataan unfavorable menunjukkan indikator negatif yang tidak
mendukung variabel yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Sangat Setuju
(SS) dengan skor1, Setuju (S) dengan skor 2, Ragu-ragu (R) dengan skor 3, Tidak
Setuju(TS) dengan skor 4, sangat tidak Setuju (STS) dengan skor 5. Page 10
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
42
Tabel 12
Penyebaran Butir-Butir Angket Motivasi kerja
No.
Indikator
Item
Favorable
Item
Unfavorable
Total
1
Keinginan untuk maju
1, 2, 5, 12,
22
3
6
2
Dorongan
untuk
mendapat
pengakuan pihaklain
4, 6, 7, 13,
14, 18, 24,
25, 28
8, 19
11
3
Kebutuhan untuk mencapai
sesuatu atau berprestasi
9, 11, 20,
26
10
5
4
Kebutuhan untuk bekerjasama
dengan orang lain
21, 23, 27,
5
5
Kebutuhan untuk mempunyai
wewenang
15, 16, 17
3
Jumlah
24
4
28
c. Validitas
Instrumen motivasi kerja perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat
penyajian yang berulang dapat dihindari.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN,
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik
korelasi product moment.
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil penilaian kinerja guru dari
28 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 23 item yang valid
(sahih) dan 5 item yang invalid (gugur). Item yang sahih mempunyai korelasi
lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,275 – 0,588 dan korelasi bag-tot (r
bt
) bergerak
dari 0,206 - 0,576 dengan p=0,000 sampai dengan 0,018. Butir–butir yang valid
(sahih) terdiri dari nomor : 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21,
22, 25, 26, 27, 28 sedangkan butir invalid (gugur) terdiri dari butir nomor : 2, 7, 8,
16, 17, 23 yang secara rinci terlihat sebagai berikut : Page 11
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
43
Tabel 13
Penyebaran Butir-Butir Angket Motivasi Kerja Setelah dilakukan Analisis
Butir
No.
Indikator
Item Yang
Valid
Item Yang
Invalid
1 Keinginan untuk maju
1, 5, 12, 22
2
2 Dorongan untuk mendapat pengakuan
pihaklain
4, 6, 13, 14,
18, 24, 25, 28
7
3 Kebutuhan untuk mencapai sesyuatu
atau berprestasi
9, 10,11, 20,
26
-
4 Kebutuhan untuk bekerjasama dengan
orang lain
21, 23, 27,
23
5 Kebutuhan
untuk
mempunyai
wewenang
15,
16, 17
Jumlah
23
5
d. Reliabilitas
Butir – butir skala motivasi kerja yang telah memenuhi syarat validitas
selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala motivasi kerja
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap motivasi kerja. Untuk
menganalisis reliabilitas skala motivasi kerja ini menggunakan teknik Hoyt yang
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Hasil analisis uji reliabilitas skala motivasi kerja
menunjukan data sebagai berikut :
Tabel 14
Hasil Uji Reliabilitas Skala Motivasi Kerja
Nama Konstrak
r
tt
p
Keterangan
Motivasi Kerja
0,826 0,000
Reliabel
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan
r
tt
=0,826 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal).
C. Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.
Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian ini berusaha
menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel stres
kerja dan motivasi kerja sebagai variabel bebas dengan kinerja guru sebagai
variabel tergantung.
Dalam penelitian penulis menggunakan software Seri Program Statistik
edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Sebelum dilakukan Page 12
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
44
analisis statistik terlebih dulu dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas
sebaran dan uji linieritas hubungan.
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul
berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji normalitas juga akan diketahui sampel
yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila
pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada
populasinya.
Uji normalitas sebaran menggunakan uji Kai Kuadrat (χ
2
), kaidah yang
digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran adalah jika nilai
p>0,050 maka sebarannya normal dan jika nilai p<0,050 maka sebarannya tidak
normal. Berdasarkan penghitungan dengan bantuan software Seri Program
Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005 hasilnya ketiga variabel
X
1
, X
2
dan Y mempunyai nilai p>0,05 tergolong normal, sebagaimana terangkum
dalam tabel berikut ini:
Tabel 15
Rangkuman Hasil Uji Normalitas
No.
Variabel
Kai Kuadrat
(χ
2
)
Db
p
Keterangan
1
Y
2
X
2
3
X
3
5,475
9
0,791
Normal
Keterangan :
X
1
= stres kerja
X
2
= motivasi kerja
Y
= kinerja guru
b. Uji Linieritas Hubungan
Uji kedua yang harus dipenuhi untuk analisis regresi adalah uji linieritas,
bertujuan untuk melihat bentuk hubungan antara variabel bebas X
1
(stres kerja)
dan X
2
(motivasi kerja), dengan variabel tergantung Y (kinerja guru).
Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya suatu
hubungan adalah jika nilai p tidak signifikan maka keadaan variabel tersebut
adalah linier, sebaliknya jika nilai p signifikan maka keadaan variabel tersebut
tidak linier.
Hasil pengujian menggunakan bantuan software Seri Program Statistik
edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005 hasilnya ketiga variabel
X
1
, X
2
dan Y mempunyai nilai p>0,05 tergolong normal. Hasil perhitungan
terangkum dalam tabel berikut ini : Page 13
©
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
45
Tabel 16
Rangkuman Hasil Uji Linieritas
No.
Korelasi
F
p
Keterangan
1
X1 dengan Y
0,803
0,626
Linier
2
X2 dengan Y
0,000
0,983
Linier
Keterangan :
X
1
= stres kerja
X
2
= motivasi kerja
Y
= kinerja guru
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan analisis regresi (anareg) yaitu uji yang
digunakan untuk: 1) mencari besarnya koefisien korelasi ( r ), 2) mencari
besarnya koefisien determinasi (r
2
) berguna untuk mengetahui sumbangan efektif
variabel x kepada variabel y, 3) uji signifikansi hasil korelasi dengan uji F, 4)
menentukan persamaan regresi untuk memprediksi variabel X
1
, X
2
secara
bersama-sama terhadap variabel Y.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar