Senin, 02 Februari 2009

kerja stres

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://www.guruvalah.20m.com/stres_motivasi_kinerja3.pdf.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.Page 1

BAB III 
CARA PENELITIAN 
A. Subyek Penelitian 
1. Populasi Penelitian
Dalam suatu penelitian tidak selalu meneliti semua individu dalam 
populasi, karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga membutuhkan 
waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi diharapkan akan 
mendapat gambaran populasi yang bersangkutan. Populasi merupakan 
keseluruhan subyek penelitian, dengan karakteristik paling sedikit mempunyai
sifat yang sama (Azwar, 1999), dan selanjutnya dapat digeneralisasi dari hasil 
penelitian terhadap sampelnya (Kerlinger, 1993). 
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah adalah seluruh guru
SMK Negeri se kota Samarinda yang terdiri 10 SMK Negeri dengan populasi 
guru berjumlah 346 orang. Terdiri dari sekolah: 1) SMK Negeri 1 Samarinda
yang beralamat di Jalan Pahlawan No.4 Samarinda, 2) SMK Negeri 2 Samarinda 
yang beralamat di Jalan A. Wahab Syahranie No.2 Samarinda, 3) SMK Negeri 3 
Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Wahid Hasyim No.4 Samarinda, 4) SMK 
Negeri 4 Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Ahmad Dahlan No.7 
Samarinda, 5) SMK Negeri 5 Samarinda yang beralamat di Jalan K.H Wahid 
Hasyim No.5 Samarinda, 6) SMK Negeri 6 Samarinda yang beralamat di Jalan 
Solong Durian Sempaja No.27 Samarinda, 7) SMK Negeri 7 Samarinda yang 
beralamat di Jalan Aminah Syukur No.14 Samarinda, 8) SMK Negeri 8 
Samarinda yang beralamat di Jalan Soekarno – Hatta No.25 Samarinda, 9) SMK 
Negeri 9 Samarinda yang beralamat di Jalan Biola No.17 Samarinda, 10) SMK 
Negeri 10 Samarinda yang beralamat di Jalan Raya Samarinda - Bontang No. 26 
Samarinda. 
Tabel 2 
Keadaan Populasi Guru SMK Negeri se Kota Samarinda 
Jenis Kelamin 
No 
Nama Sekolah 


Jumlah 
1 SMK Negeri 1 Samarinda 
37 
26 
63 
2 SMK Negeri 2 Samarinda 
45 
30 
75 
3 SMK Negeri 3 Samarinda 
12 
37 
49 
4 SMK Negeri 4 Samarinda 
25 
23 
48 
5 SMK Negeri 5 Samarinda 
17 

23 
6 SMK Negeri 6 Samarinda 
42 
14 
56 
7 SMK Negeri 7 Samarinda 



8 SMK Negeri 8 Samarinda 



9 SMK Negeri 9 Samarinda 



10 SMK Negeri 10 Samarinda 



JUMLAH 
196 
150 
346 
33 Page 2

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
34
Tabel 3 
Keadaan Populasi Guru SMK Negeri se Kota Samarinda 
Berdasarkan Pangkat /Golongan 
Jenis Kelamin 
No 
Pangkat / Golongan 


Jumlah 
1 Penata Muda , III / a 
10 

14 
2 Penata Muda Tk.1, III / b 
17 

24 
3 Penata, III / c 
25 
19 
44 
4 Penata Tk. 1, III / d 
39 
25 
64 
5 Pembina, IV / a 
105 
95 
200 
Jumlah 
196 
150 
346 
2. Sampel Penelitian 
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenai langsung suatu 
penelitian (Arikunto, 1996). Agar sampel benar-benar merepresentasikan 
populasi, maka harus menggunakan teknik pengambilan sampel atau sampling 
yang benar. Selanjutnya Arikunto menyatakan: “Apabila subyeknya kurang dari 
100, diambil semua sekaligus sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika 
jumlah subyek besar maka diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih”. 
Berdasarkan pertimbangan waktu, tenaga, serta biaya maka dari populasi 
yang ada dilakukan pengambilan sampel sebesar 30% dari total populasi guru 
PNS yang mengajar di SMK Negeri di Samarinda. Teknik pengambilan sampel
menggunakan proportional random sampling. Hasil pengambilan sampel sebagai 
berikut: 
Tabel 4 
Keadaan Sampel Guru SMK Negeri se Kota Samarinda 
Jenis Kelamin 
No 
Nama Sekolah 


Jumlah 
1 SMK Negeri 1 Samarinda 
10 

18 
2 SMK Negeri 2 Samarinda 
12 
10 
22 
3 SMK Negeri 3 Samarinda 


14 
4 SMK Negeri 4 Samarinda 


14 
5 SMK Negeri 5 Samarinda 



6 SMK Negeri 6 Samarinda 
10 

16 
7 SMK Negeri 7 Samarinda 



8 SMK Negeri 8 Samarinda 



9 SMK Negeri 9 Samarinda 



10 SMK Negeri 10 Samarinda 



JUMLAH 
56 
44 
100 Page 3

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
35
Berdasarkan tabel tersebut maka sampel yang diperoleh adalah sejumlah 
100 responden berdasarkan asal sekolah yang terdiri dari: 1) SMK Negeri 1 
Samarinda diambil 18 orang, 2) SMK Negeri 2 Samarinda diambil 22 orang, 3) 
SMK Negeri 3 Samarinda diambil 14 orang, 4) SMK Negeri 4 Samarinda diambil 
14 orang, 5) SMK Negeri 5 Samarinda diambil 7 orang, 6) SMK Negeri 6 
Samarinda diambil 16 orang, 7) SMK Negeri 7 Samarinda diambil 2 orang, 8) 
SMK Negeri 8 Samarinda diambil 2 orang, 9) SMK Negeri 9 Samarinda diambil 2 
orang, 10) SMK Negeri 10 Samarinda diambil 3 orang. 
Dari hasil angket data penelitian juga dapat diketahui kategori responden
berdasarkan pangkat/golongan dengan hasil sebagai berikut: 
Tabel 5 
Keadaan Sampel Guru SMK Negeri se Kota Samarinda 
Berdasarkan Pangkat/Golongan 
Jenis Kelamin 
No 
Pangkat / Golongan 


Jumlah 
1 Penata Muda , III / a 



2 Penata Muda Tk.1, III / b 


13 
3 Penata, III / c 


14 
4 Penata Tk. 1, III / d 
12 
12 
24 
5 Pembina, IV / a 
21 
19 
40 
Jumlah 
53 
47 
100 
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 10 SMK Negeri di 
Samarinda dari 100 responden berdasarkan pangkat/golongan sebagai berikut: 1) 
Penata Muda, III/a terdiri 9 orang, 2) Penata Muda Tk 1, III/b terdiri 13 orang, 3) 
Penata, III/c terdiri 14 orang, 4) Penata Tk 1, III/d terdiri 24 orang, dan 5) 
Pembina, IV/a terdiri 40 orang 
B. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 
Variabel penelitian berupa dua variabel bebas yaitu stres kerja (X
1
) dan 
motivasi kerja (X
2
) serta satu variabel tergantung yaitu kinerja guru (Y). Kedua 
variabel bebas (X
1
dan X
2
) dihubungkan dengan variabel tergantung (Y) dengan 
pola hubungan : (1) hubungan antara variabel X
1
dengan variabel Y, (2) hubungan 
antara variabel X
2
dengan variabel Y, dan (3) hubungan antara variabel X
1
dan 
variabel X
2
secara bersama-sama dengan variabel Y. 
Tipe hubungan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut : Page 4

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
36
Keterangan : 
X
1
= stres kerja 
X
2
= motivasi kerja 

= kinerja guru 
Gambar 4: Skema Hubungan Antara Variabel Penelitian 
1. Kinerja Guru 
a. Definisi Operasional 
Kinerja guru adalah aktivitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar 
dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler yang meliputi 
kegiatan : perencanaan pembelajaran, proses belajar mengajar, menggunakan 
media pembelajaran, melaksanakan evaluasi, melaksanakan program perbaikan 
dan pengayaan, kerjasama dan tanggung jawab dalam rangka peningkatan 
mengajar guru untuk mencapai daya serap yang tinggi atau meningkatkan hasil 
belajar siswa.Depdikbud (1997). 
b. Pengembangan Alat Ukur 
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat 
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan 
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 
Untuk mengukur kinerja guru menggunakan alat penilaian kinerja guru 
oleh guru sendiri yang penulis susun mengacu pada pendapat yang dikemukakan 
oleh Undang-Undang No. 14/2003 tentang Guru dan Dosen serta Depdikbud 
(1997) yaitu : 1) perencanaan pembelajaran, 2) proses belajar mengajar, 3) 
menggunakan media pembelajaran, 4) melaksanakan evaluasi, 5) melaksanakan 
program perbaikan dan pengayaan, 6) kerjasama dan 7) tanggung jawab 
Instrumen kinerja guru berupa kuesioner kinerja yang diisi oleh guru 
yang bersangkutan. Sebelum format kuesioner variabel disajikan kepada 
responden maka terlebih dahulu dibuat blue print. Dari variabel dibuat skala 
penilaian menggunakan skala Likert dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 4. 
Skala kinerja guru terdiri pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable. 
r x
1

r x
2

RPage 5

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
37
Pernyataan favorable menunjukkan indikator positif yang mendukung variabel 
yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan skor 4, Sering dengan 
skor 3, Kadang-kadang dengan skor 2, Tidak pernah dengan skor 1. 
Pernyataan unfavorable menunjukkan indikator negatif yang tidak 
mendukung variabel yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan 
skor 1, Sering skor 2, Kadang-kadang dengan skor 3, Tidak pernah dengan skor 4. 
Tabel 6 
Penyebaran Butir-Butir Angket Kinerja Guru 
No. 
Indikator 
Item 
Favorable
Item 
Unfavorable 
Total 

Merencanakan pengajaran 




Mengelola proses belajar mengajar 
3, 4, 5, 6, 




Menggunakan media pembelajaran 
9, 10, 11, 
12 
13 


Melakukan evaluasi pembelajaran 
14, 15, 16
17 


Melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan 
18, 19
20 


Kerjasama 
21 
22 


Tanggung Jawab 
23 
24 

Jumlah 
17 

24 
c. Validitas 
Instrumen kinerja guru perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk 
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan 
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu 
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat 
penyajian yang berulang dapat dihindari. 
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan 
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni 
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, 
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item 
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan 
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik 
korelasi product moment. 
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil penilaian kinerja guru oleh
kepala sekolah dari 25 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 24
item yang valid (sahih) dan 1 item yang invalid (gugur). Item yang sahih 
mempunyai korelasi lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,291 – 0,596 dan korelasi 
bag-tot (r
bt
) bergerak dari 0,184 - 0,519 dengan p=0,000 sampai dengan 0,305. 
Butir–butir yang valid (sahih) terdiri dari nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, Page 6

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
38
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25 sedangkan butir tidak valid 
(gugur) terdiri dari butir nomor : 24 yang secara rinci terlihat sebagai berikut : 
Tabel 7 
Penyebaran Butir-Butir Angket Kinerja Guru Setelah dilakukan Analisis 
Butir 
No. 
Indikator 
Item Yang 
Valid 
Item Yang 
Invalid 

Merencanakan pengajaran 
1,2 


Mengelola proses belajar mengajar 
3, 4, 5, 6, 7, 8 


Menggunkan media pembelajaran 
9, 10, 11, 12, 
13 


Melakukan evaluasi pembelajaran 
14, 15, 16, 17


Melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan 
18, 19, 20


Kerjasama 
21, 22


Tanggung Jawab 
23, 25
24 
Jumlah 
24 

d. Reliabilitas 
Butir – butir skala kinerja guru yang telah memenuhi syarat validitas 
selanjutnya di lakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala kinerja 
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap kinerja guru. Untuk 
menganalisis reliabilitas skala kinerja guru ini menggunakan teknik Hoyt yang 
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005. 
Hasil Analisis Uji Reliabilitas skala kinerja guru menunjukan data 
sebagai berikut : 
Tabel 8 
Hasil Uji Reliabilitas Skala Kinerja Guru 
Nama Konstrak 
r
tt

Keterangan 
Kinerja Guru 
0,089 0,000 
Reliabel 
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan 
r
tt
=0,809 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal). Page 7

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
39
2. Stres Kerja 
a. Definisi Operasional 
Stres kerja adalah sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang 
terjadi pada situasi dimana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bisa 
mengatasinya. Baron & Greenberg (dalam Margiati, 1999). 
b. Pengembangan Alat Ukur 
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat 
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan 
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 
Untuk mengukur variabel ini menggunakan alat penilaian yang penulis 
susun mengacu pada teori Kreitner & Kinicki dalam Gibson (1996) dan Robbins 
(1996). Adapun sumber potensial penyebab stres adalah : 1) konflik kerja, 2) 
beban kerja, 4) karakteristik tugas, 5) dukungan kelompok, dan 6) pengaruh 
pimpinan 
Instrumen stres kerja berupa kuesionaer yang harus diisi oleh guru. 
Sebelum format kuesioner variabel disajikan kepada responden maka terlebih 
dahulu dibuat blue print. Dari variabel dibuat skala menggunakan skala Likert
dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 4. Skala stres kerja berupa pernyataan 
unfavorable menunjukkan indikator negatif yang mendukung variabel yang 
diukur yaitu berupa stres, masing-masing opsi jawaban : Selalu dengan skor 4, 
Sering dengan skor 3, kadang-kadang dengan skor 2, Tidak pernah dengan skor 1. 
Tabel 9 
Penyebaran Butir-Butir Angket Stres Kerja 
No. 
Indikator 
Item 
Total

Konflik kerja 
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 


Beban kerja 
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 


Waktu kerja 
15, 16, 17, 18, 19, 20 


Karakteristik tugas 
21, 22, 23, 24, 25, 26, 


Dukungan kelompok 
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 
34, 35 


Pengaruh pimpinan 
36, 37, 38, 39, 40 

Jumlah 
40 
c. Validitas 
Instrumen stres kerja perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk 
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan 
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu Page 8

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
40
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat 
penyajian yang berulang dapat dihindari. 
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan 
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni 
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, 
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item 
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan 
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik 
korelasi product moment. 
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil kuesioner stres kerja dari 
40 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 39 item yang valid
(sahih) dan 1 item yang invalid (gugur). Item yang valid (sahih) mempunyai 
korelasi lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,200 – 0,660 dan korelasi bag-tot (r
bt

bergerak dari 0,166 - 0,687 dengan p=0,000 sampai dengan 0,338. Butir–butir 
yang valid (sahih) terdiri dari nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 16, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34., 35, 36, 37, 
38, 39, 40 sedangkan butir invalid (gugur) terdiri dari butir nomor : 13 yang 
secara rinci terlihat sebagai berikut : 
Tabel 10 
Penyebaran Butir-Butir Angket Stres Kerja Setelah dilakukan Analisis Butir 
No. 
Indikator 
Item Yang 
Valid 
Item Yang 
Invalid 
1 Konflik kerja 
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 

2 Beban kerja 
8, 9, 10, 11, 12, 14, 
13 
3 Waktu kerja 
15, 16, 17, 18, 19, 20

4 Karakteristik tugas 
21, 22, 23, 24, 25, 
26, 

5 Dukungan kelompok 
27, 28, 29, 30, 31, 
32, 33, 34, 35 

6 Pengaruh pimpinan 
36, 37, 38, 39, 40 

Jumlah 
39 

d. Reliabilitas 
Butir – butir skala stres kerja yang telah memenuhi syarat validitas 
selanjutnya di lakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala kinerja 
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap stress kerja. Untuk 
menganalisis reliabilitas skala stres kerja ini menggunakan teknik Hoyt yang 
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Hasil Analisis uji reliabilitas skala stres kerja 
menunjukan data sebagai berikut : Page 9

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
41
Tabel 11 
Hasil Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja 
Nama Konstrak 
r
tt

Keterangan 
Stres Kerja 
0,914 0,000 
Reliabel 
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan 
r
tt
=0,914 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal). 
2. Motivasi Kerja 
a. Definisi Operasional 
Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh 
membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan 
dengan lingkungan kerja (Enest L. McCormick dalam Mangkunegara, 2002) 
b. Pengembangan Alat Ukur 
Menurut Nazir (1999), pengumpulan data merupakan langkah yang amat 
penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan 
digunakan untuk menguji menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Skala 
motivasi kerja disusun oleh peneliti berdasarkan teori McClelland dalam Hasibuan
(1999). Adpun indikator-indikator dari memotivasi kerja seorang guru adanya 
kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akan kekuasaan, 
dengan ruang lingkup : 1) keinginan untuk maju, 2) dorongan untuk mendapat 
pemgakuan pihak lain, 3) kebutuhan untuk menncapai sesuatu atau berprestasi, 4) 
kebutuhan unutk bekerjasama dengan orang lian, 5) kebutuhan untuk mempunyai 
wewenang. 
Instrumen motivasi kerja berupa hasil penilaian guru terhadap dirinya 
sendiri pada pelaksanaan motivasi kerja di sekolahnya. Sebelum format kuesioner 
variabel disajikan kepada responden maka terlebih dahulu dibuat blue print. Dari 
variabel dibuat skala penilaian menggunakan skala Likert dengan rentang jawaban 
1 sampai dengan 4. 
Skala motivasi kerja terdiri pernyataan favorable dan pernyataan 
unfavorable. Pernyataan favorable menunjukkan indikator positif yang 
mendukung variable yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Sangat Setuju 
(SS) dengan skor 5, Setuju (S) dengan skor 4, Ragu-ragu (R) dengan skor 3, Tidak 
Setuju(TS) dengan skor 2, sangat tidak Setuju (STS) dengan skor 1. 
Pernyataan unfavorable menunjukkan indikator negatif yang tidak 
mendukung variabel yang diukur, masing-masing opsi jawaban : Sangat Setuju 
(SS) dengan skor1, Setuju (S) dengan skor 2, Ragu-ragu (R) dengan skor 3, Tidak 
Setuju(TS) dengan skor 4, sangat tidak Setuju (STS) dengan skor 5. Page 10

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
42
Tabel 12 
Penyebaran Butir-Butir Angket Motivasi kerja 
No. 
Indikator 
Item 
Favorable 
Item 
Unfavorable 
Total 

Keinginan untuk maju 
1, 2, 5, 12, 
22 



Dorongan 
untuk 
mendapat 
pengakuan pihaklain 
4, 6, 7, 13, 
14, 18, 24, 
25, 28 
8, 19 
11 

Kebutuhan untuk mencapai 
sesuatu atau berprestasi 
9, 11, 20, 
26 
10 


Kebutuhan untuk bekerjasama 
dengan orang lain 
21, 23, 27, 


Kebutuhan untuk mempunyai 
wewenang 
15, 16, 17 

Jumlah 
24 

28 
c. Validitas 
Instrumen motivasi kerja perlu diuji validitas dan reliabilitas untuk 
mengetahui keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan 
dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas secara internal consistency yaitu 
dilakukan hanya sekali sehingga diharapkan masalah-masalah yang timbul akibat 
penyajian yang berulang dapat dihindari. 
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan menggunakan 
bantuan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni 
Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, 
Hak Cipta © 2005. Validitas diuji dengan menggunakan analisis butir (item 
analysis) yaitu korelasi skor butir dengan skor total. Koefisien reliabilitas
instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan 
yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan teknik 
korelasi product moment. 
Hasil uji validitas (kesahihan) terhadap hasil penilaian kinerja guru dari 
28 item yang dibuat, setelah dianalisis ditemukan terdapat 23 item yang valid
(sahih) dan 5 item yang invalid (gugur). Item yang sahih mempunyai korelasi 
lugas (r
xy
) yang bergerak dari 0,275 – 0,588 dan korelasi bag-tot (r
bt
) bergerak
dari 0,206 - 0,576 dengan p=0,000 sampai dengan 0,018. Butir–butir yang valid 
(sahih) terdiri dari nomor : 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 
22, 25, 26, 27, 28 sedangkan butir invalid (gugur) terdiri dari butir nomor : 2, 7, 8, 
16, 17, 23 yang secara rinci terlihat sebagai berikut : Page 11

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
43
Tabel 13 
Penyebaran Butir-Butir Angket Motivasi Kerja Setelah dilakukan Analisis 
Butir 
No. 
Indikator 
Item Yang 
Valid 
Item Yang 
Invalid 
1 Keinginan untuk maju 
1, 5, 12, 22 

2 Dorongan untuk mendapat pengakuan 
pihaklain 
4, 6, 13, 14, 
18, 24, 25, 28 

3 Kebutuhan untuk mencapai sesyuatu 
atau berprestasi 
9, 10,11, 20, 
26 

4 Kebutuhan untuk bekerjasama dengan 
orang lain 
21, 23, 27, 
23 
5 Kebutuhan 
untuk 
mempunyai 
wewenang 
15, 
16, 17 
Jumlah 
23 

d. Reliabilitas 
Butir – butir skala motivasi kerja yang telah memenuhi syarat validitas 
selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan maksud bahwa skala motivasi kerja 
memiliki derajat keajekan, keandalan untuk mengungkap motivasi kerja. Untuk
menganalisis reliabilitas skala motivasi kerja ini menggunakan teknik Hoyt yang 
komputasinya menggunakan software Seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia, Versi
IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Hasil analisis uji reliabilitas skala motivasi kerja 
menunjukan data sebagai berikut : 
Tabel 14 
Hasil Uji Reliabilitas Skala Motivasi Kerja 
Nama Konstrak 
r
tt

Keterangan 
Motivasi Kerja 
0,826 0,000 
Reliabel 
Jadi dari hasil uji reliabilitas (keandalan) dengan teknik Hoyt ditemukan 
r
tt
=0,826 pada p=0,000 (p<0,01), berarti angket dinyatakan reliable (andal). 
C. Analisis Data 
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. 
Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian ini berusaha 
menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel stres 
kerja dan motivasi kerja sebagai variabel bebas dengan kinerja guru sebagai 
variabel tergantung. 
Dalam penelitian penulis menggunakan software Seri Program Statistik 
edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, 
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005. Sebelum dilakukan Page 12

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
44
analisis statistik terlebih dulu dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas 
sebaran dan uji linieritas hubungan. 
1. Uji Prasyarat 
a. Uji Normalitas Sebaran 
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul 
berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji normalitas juga akan diketahui sampel 
yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila 
pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada 
populasinya. 
Uji normalitas sebaran menggunakan uji Kai Kuadrat (χ
2
), kaidah yang 
digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran adalah jika nilai 
p>0,050 maka sebarannya normal dan jika nilai p<0,050 maka sebarannya tidak 
normal. Berdasarkan penghitungan dengan bantuan software Seri Program 
Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, 
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005 hasilnya ketiga variabel 
X
1
, X
2
dan Y mempunyai nilai p>0,05 tergolong normal, sebagaimana terangkum 
dalam tabel berikut ini: 
Tabel 15 
Rangkuman Hasil Uji Normalitas
No. 
Variabel 
Kai Kuadrat

2
)
Db 

Keterangan



X
2

X
3
5,475 

0,791 
Normal 
Keterangan : 
X
1
= stres kerja 
X
2
= motivasi kerja 

= kinerja guru 
b. Uji Linieritas Hubungan 
Uji kedua yang harus dipenuhi untuk analisis regresi adalah uji linieritas, 
bertujuan untuk melihat bentuk hubungan antara variabel bebas X
1
(stres kerja) 
dan X
2
(motivasi kerja), dengan variabel tergantung Y (kinerja guru). 
Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya suatu 
hubungan adalah jika nilai p tidak signifikan maka keadaan variabel tersebut 
adalah linier, sebaliknya jika nilai p signifikan maka keadaan variabel tersebut
tidak linier. 
Hasil pengujian menggunakan bantuan software Seri Program Statistik 
edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Universitas Gadjah Mada, 
Yogyakarta-Indonesia, Versi IBM/IN, Hak Cipta © 2005 hasilnya ketiga variabel 
X
1
, X
2
dan Y mempunyai nilai p>0,05 tergolong normal. Hasil perhitungan 
terangkum dalam tabel berikut ini : Page 13

© 
guruvalah.20m.com
hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru
45
Tabel 16 
Rangkuman Hasil Uji Linieritas 
No. 
Korelasi 


Keterangan 

X1 dengan Y 
0,803 
0,626 
Linier 

X2 dengan Y 
0,000 
0,983 
Linier 
Keterangan : 
X
1
= stres kerja 
X
2
= motivasi kerja 

= kinerja guru 
2. Uji Hipotesis 
Uji hipotesis menggunakan analisis regresi (anareg) yaitu uji yang 
digunakan untuk: 1) mencari besarnya koefisien korelasi ( r ), 2) mencari 
besarnya koefisien determinasi (r
2
) berguna untuk mengetahui sumbangan efektif 
variabel x kepada variabel y, 3) uji signifikansi hasil korelasi dengan uji F, 4) 
menentukan persamaan regresi untuk memprediksi variabel X
1
, X
2
secara 
bersama-sama terhadap variabel Y.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar