Senin, 02 Februari 2009

Silabus

A. Dekripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini menyajikan pembahasan tentang analisis psikologi terhadap kemampuan dasar manusia, dinamika perilaku individu , konsep perkembangan, konsep kepribadian, konsep belajar serta aplikasinya dalam memahami tingkah laku individu.  

B. Pengalaman Belajar

Proses perkuliahan dikembangkan dalam bentuk komunikasi dua arah dosen-mahasiswa melalui kegiatan caramah, tanya jawab, diskusi kelas. Untuk menunjang pemahaman siswa terhadap mataeri perkuliahan, mahasiswa diminta untuk mencari infromasi terbaru, baik melalui buku teks, jurnal, maupun artikel. 

C. Evaluasi Hasil Belajar

Komponen evaluasi perkuliahan meliputi; nilai ujian tengah semester, ujian akhir semester, partisipasi kegiatan kelas, presensi, serta pembuatan dan penyajian makalah. 

D. Uraian Pokok Bahasan Setiap Pertemuan 

1. Orientasi perkuliahan, kegiatan ini berisi diskusi tentang tujuan, ruang lingkup, prosedur perkuliahan, sistem penugasan, sistem penilaian dan dalam batas tertentu mengakomodasi masukan dari mahasiswa untuk perbaikan silabus. 

2. Konsep dasar psikologi dan perilaku, (a) Pengertian psikologi, menurut asal katanya psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Psyche dan Logos. Psyche berarti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan atau studi. Jadi pengertian psikologi secara harfiah adalah ilmu tentang jiwa. Woodwoth dan Marquis mengemukakan “psychology is the scientific study of the individual activities in relation to environment”. Istilah psikologi digunakan pertama kali oleh seorang ahli berkebangsan Jerman yang bernama Philip Melancchton pada tahun 1530, (b) Psikologi sebagai ilmu, Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa tidak digunakan lagi sejak tahun 1878 yang dipelapori oleh J.B Watson sebagai ilmu yang mempelajari perilaku karena ilmu pengetahuan menghendaki objeknya dapat diamati, dicatat dan diukur, jiwa dipandang terlalu abstrak, dan jiwa hanyalah salah satu aspek kehidupan individu. Psikologi dapat disebut sebagai ilmu yang mandiri karena memenuhi syara berikut: 1) secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah, 2) memiliki struktur kelimuan yang jelas, 3) memiliki objek formal dan material, 4) menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, case history, test and measurement, 4) memliki terminologi khusus seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian, dan 5) dapat diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan. 

3. Kaitan psikologi dengan ilmu lain, psikologi dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain misalnya filsafat, sosologi, fisiologi, antrpologi, biologi. Pengaruh ilmu tersebut terhadap psikologi dapat dalam bentuk landasan epistimologi dan metode yang digunakan.(a) sumbangan Psikologi terhadap pendidikan dan bimbingan-konseling, subjek dan objek pendidikan adalah manusia (individu) psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku individu dalam proses pendidikan dan bagaimana membantu individu agar dapat berkembang optimal melalui layanan bimbingan dan konseling 

4. Sejarah singkat psikologi, sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-399 SM) telah berkembang filsafat mental yang membahas secara jelas persoalan “jiwaraga”. Rene Descartes (1596-1650) mengemukakan bahwa manusia memiliki dimensi jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan. Pada awal abad XIX psikologi mengalami kemajuan yang cukup pesat, Gustaf Tehodore Fechner (1801-1650) dan Ernest Heinrich Weber (1795-1878) menemukan suatu hukum penginderaan melalaui eksperimen yang dipublikasikan pada tahun 1860 dalam buku Element of Pschology. Puncaknya adalah ketika Wilhem Wund (1832-1920) pada tahun 1979 mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig Jerman dan peristiwa ini menandai psikologi sebagai ilmu mandiri.Tahun 1883 berdiri laboratorium serupa di Uiversitas John Hopkins. Tahun 1890 terbit buku The Priciples of Psychology karangan William James (1842-1910) yang setahun kemudian menjadi profesro psikologi dan sejak itu hampir semua universitas di Amerika memiliki fakultas yang mandiri. Di Indonesia perkembangan psikologi dimulai pada tahun 1953 yang dipelopori oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirikan lembaga pendidikan psikologi pertama yang mandiri dan pada tahun 1960 lembaga tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia dan kemudian dikembangkan di UNPAD dan UGM. Belakangan ini kemajuan psikologi semakin pesat, ini terbukti dengan bermunculannya tokoh-tokoh baru, misalnya BF Skinner (pendekatan behavioristik), Maslow (teori aktualisasi diri) Roger Wolcott (teori belahan otak), Albert Bandura (social learning teory), Daniel Goleman (kecerdasan emosi), Howard Gadner (multiple intelligences) dan sebagainya. 

5. Konsep dasar perilaku, (a) pengertian perilaku, perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang paling dirasakan sampai yang paling tidak dirasakan.(b) pandangan tentang perilaku, ada lima pendekatan utama tentang perilaku yaitu; 1) pendekatan neurobiologik, pendekatan ini menitikberatkan pada hubungan antara perilaku dengan kejadian yang berlangsung dalam tubuh (otak dan syaraf) karena perilaku diatur oleh kegiatan otak dan sistem syaraf, 2) pendekatan behavioristik, pendekatan ini menitikberatkan pada perilaku yang nampak dan perilaku dapat dibentuk dengan pembiasaan dan pengukuhan melalui pengkondisian stimulus, 3) pendekatan kognitif, menurut pendekatan ini individu tidak hanya menerima stimulus yang pasif tetapi mengolah stimulus menjadi perilaku baru, 4) pandangan psikoanalisis, menurut pandangan ini perilaku individu didorong oleh insting bawaan dan sebagian besar perilaku itu tidak disadari, dan 5) pandangan humanistik, perilaku individu bertujuan yang ditentukan oleh aspek internal individu. Individu mampu mengarahkan perilaku dan memberikan warna pada lingkungan. 

6. Jenis-jenis perilaku individu, 1) perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan syaraf, 2) perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif, 3) perilaku tampak dan tidak tampak, 4) perilaku sederhana dan kompleks, 5) perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor. Mekanisme perilaku : (1) dalam pandangan behavioristik, mekanisme perilaku individu adalah : 

  W ------ S ------- r -------- O ------- e -------- R ------- W 

  Keterangan: W = world (lingkungan) e = effector

  S = stimulus R = respon

  R = receptor W = lingkungan

  O = organisme 

(2) pandangan humanistik, menurut pandangan ini perilaku merupakan siklus dari 1) dorongan timbul, 2) aktivitas dilakukan, 3) tujuan dihayati, dan 4) kebutuhan terpenuhi/rasa puas 

7. Dinamika perilaku individu, (a) pengamatan adalah proses belajar mengenal segala sesuatu yang berada di lingkungan sekitar dengan menggunakan alat indera penglihatan, pendengaran, pengecap dan pembau. (b) persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di otak atau pengertian individu tentang situasi atau pengalaman. Ciri umum dari persepsi adalah terkait dengan dimensi ruang dan waktu, terstruktur, menyeluruh dan penuh arti. Persepsi bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh perhatian selektif, cir-ciri rangsangan, nilai dan kebutuhan individu, dan pengalaman. (c) berfikir adalah aktivitas yang bersifat ideasional untuk menemukan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan. Berpikir bertujuan untuk membentuk pengertian, membentuk pendapat, dan menarik kesimpulan. Proses Berfikir kreatif terdiri dari persiapan , inkubasi, iluminasi, verifikasi. Jenis berpikir ada 2 yaitu berpikir tingkat rendah dan tingkat tinggi. 

8. UJIAN TENGAH SEMESTER 

9. Lanjutan dinamika perilaku individu, (a) inteligensi dapat diartikan sebagai 1) kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir rasional, 2) kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru, 3) kemampuan memecahkan simbol-simbol tertentu. Inteligensi tidak sama dengan IQ karena IQ hanya rasio yang diperoleh dengan menggunakan tes tertentu yang tidak atau belum tentu menggambarkan kemampuna individu yang lebih kompleks. Teori tentang inteligensi di antaranya G-Theory (general theory) dan S-Theory (specific theory). Inteligensi dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. (b) Sikap adalah evaluasi positif-negatif-ambivalen individu terhadap objek, peristiwa,orang, atau ide tertentu. Sikap merupakan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan perilaku yang relatif menetap. Unsur-unsur sikap meliputi kognisi, afeksi, dan kecenderungan bertindak. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah pengalaman khusus, komunikasi dengan orang lain, model, dan lembaga-lembaga sosial. 

10. Konsep dasar motif dan motivasi, (a) Motif adalah keadaan kompleks dalam diri individu yang mengarahkan perilakunya pada satu tujuan atau insentif, atau faktor penggerak perilaku, atau konstruk teoritik tentang terjadinya perilaku. Motif dapat dikelompokkan menjadi motif primer (dorongan fisiologis, dorongan umum) dan sekunder. Woodwort dan Marquis mengelompokkan motif menjadi 3 yaitu motif organis, motif darurat, dan motif obyektif. Indikator motif terdiri dari durasi, frekuensi, persistensi, devosi, ketabahan, aspirasi, kualifikasi prestasi, dan sikap. Upaya untuk meningkatkan motivasi di antaranya menciptakan situasi kompetisi yang sehat, membuat tujuan antara, menginformasikan tujuan dengan jelas, memberikan ganjaran, dan tersedianya kesempatan untuk sukses. (b) Konflik terjadi ketika ada 2 atau lebih motif yang saling bertentangan sehingga individu berada dalam situasi pertentangan batin, kebingungan, dan keragu-raguan. Konflik dapat dibedakan menjadi 3 yaitu 1) approach-approach conflict, 2) avoidance-avoidance conflict, dan 3) approach-avoidance conflict. (c) frustrasi adalah suatu keadaan kecewa dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya kepuasan atau tujuan, akibat adanya halangan atau rintangan dalam usaha mencapai tujuan. Sumber frustrasi menurut Sarlito Wirawan adalah lingkungan, pribadi, dan frustrasi konflik. Bentuk reaksi individu terhadap frustrasi adalah marah, bertindak secara eksplosif, introversi, merasa tidak berdaya, regresi, fiksasi, represi, pembentukan reaksi, rasionalisasi, proyeksi, kompensasi, dan sublimasi. 

11. Konsep Perkembangan individu, (a) perkembangan adalah proses perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sistematis, progresif, berkesinambungan, integratif baik fisik maupun mental, (b) pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif pada aspek jasmani yang terkait dengan perubahan ukuran, (c) kematangan adalah titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan dan sebagai titik tolak dari kesiapan aspek tertentu menjalankan fungsinya. 

12. Lanjutan konsep dasar perkembangan individu, (a) perkembangan merupakan hasil pertumbuhan, kematangan dan belajar. Perkembangan menganut prinsip sebagai berikut; 1) perkembangan berlangsung sepanjang hayat, 2) ada perbedaan irama dan tempo perkembangan, 3) dalam batas tertentu perkembangan dapat dipercepat, 4) perkembangan dipengaruhi oleh faktor bawaan, lingkungan, dan kematangan, 5) untuk aspek tertentu perkembangan wanita lebih cepat daripada pria, 6) individu yang normal mengalami semua fase perkembangan. (b) fase perkembangan secara umum adalah 1) masa pre natal, 2) masa bayi, 3) masa anak, 4) masa remaja, 5) masa dewasa, dan 6) masa tua, (c) aspek perkembangan terdiri dari perkembangan kognitif, sosial, bahasa, moral, emosi, fisik, dan penghayatan keagamaan. 

13. Konsep dasar kepribadian, (a) pengertian kepribadian, Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “personality”. Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin “persona” yang berarti topeng. Menurut Gordon W Allport “personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjusment to his environment”, (b) faktor yang mempengaruhi kepribadian adalah pembawaan dan pengalaman (umum dan khusus). 

14. Lanjutan konsep dasar kepribadian, (a) meskipun kepribadian itu unik tetapi ada beberapa ahli yang berusaha menggolongkan kepribadian, misalnya Hipocrates dan Gelanus yang membagi tipologi kepribadian menjadi 4 tipe yaitu; 1) kholeris, 2) melankolis, 3) plegmatis, dan sanguinis. Kretschmer meninjau tipologi kepribadian berdasarkan segi konstitusi dan temparament. Berdasarkan konstitusi jasmani manusia digolongkan menjadi tipe piknis, leptosom, atletis dan displatis. Sedangkan berdasarkan temperamen kejiwaan manusia digolongkan menajdi schizophrenia dan depresif. Berdasarkan orientasi nilai, Spranger menggemukakan 6 tipologi manusia yaitu, teoritik, ekonomi, estetis, agama, moral, dan kekuasaan, (b) pengukuran kepribadian dapat ditempuh dengan cara observasi, inventory dan teknik proyektif. 

15. Konsep dasar belajar, (a) pengertian belajar, Cronbach mengartikan “learning is shown by an change individual behaviour as a result of experiences. Belajar juga dapat diartiskan sebagai “proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru sebagai hasil dari pengalaman. Ciri perubahan perilaku hasil belajar adalah aktif, positif, dan berorientasi tujuan, (b) prinsip-prinsip belajar,beberapa prinsip belajar adalah 1) memiliki tujuan dan disadari, 2) adanya penerimaan informasi, 3) terjadinya proses internalisasi, dan 4) perubahan bersifat relatif permanen, (c) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, faktor di luar individu yang mempengaruhi belajar adalah faktor non-sosial dan faktor sosial. Sedangkan faktor dalam diri individu yang mempengaruhi belajar adalah faktor fisiologis dan psikologis. 

16. Ujian Akhir Semester (UAS) 


E. Daftar Literatur 

William N. Dember, et al. 1984. General Psychology. Ney Jersey: Lawrance Erlbaum Associates Publishers. 

Syamsu Yusuf. 2002. Pengantar Teori Kepribadian. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP UPI 

Syamsu Yusuf. 2002. Pengantar Psikologi. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP UPI. 

Ludy t. Benjamin, et al. 1987. Psychology. New york: Macmillan Publishing Company 

Robert A. Baron. 1999. Psychology. Boston: Macmillan Publishing Company 

Abin Syamsuddin. 1999. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Dimyati. 1990. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: FIP IKIP. 

Sumadi Suryabrata. 1982. Perkembangan Individu. Jakarta. CV Rajawali. 

Sartain, et al. Psychology: Understanding Human Behaviour. Macmillan Publishing Company 

Linda L. Davidoff. 1981. Introduction to Psychology: Macmillan Publishing Company 

Walgito. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. 

Sanapia Faisal dan Andi Mapiare. 1989. Dimensi-Dimensi Psikologi Sosial. Jakarta: CV. Rajawali 

  Prayitno. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK 

  Mar’at. 9182. Sikap Manusia Perubahan dan Pengukurannya. Indonesia: Galia  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar